in ,

Ternyata Ini Penyebab Milia dan Cara Mengatasinya

Ilustrasi. Foto: Pexel.
Ilustrasi. Foto: Pexel.

Milia adalah benjolan kecil berwarna putih atau kuning yang biasanya muncul di wajah, terutama di sekitar mata, pipi, dan hidung. Mereka terbentuk ketika keratin, protein yang ditemukan di kulit, rambut, dan kuku, terperangkap di bawah permukaan kulit. Meski sering kali tidak berbahaya, banyak orang merasa khawatir tentang keberadaan milia, terutama jika mereka tidak hilang dengan sendirinya. Artikel ini akan membahas apakah milia berbahaya dan cara mengatasinya.

Apakah milia berbahaya?

Secara umum, milia tidak berbahaya. Mereka adalah kondisi kulit yang jinak dan biasanya tidak menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan. Milia sering kali ditemukan pada bayi baru lahir, namun bisa juga muncul pada anak-anak dan orang dewasa. Meskipun mereka tidak menyebabkan masalah kesehatan, beberapa orang mungkin merasa milia mengganggu penampilan mereka.

Ada beberapa jenis milia, termasuk milia primer dan milia sekunder. Milia primer sering muncul tanpa sebab yang jelas, sementara milia sekunder bisa berkembang setelah cedera kulit seperti luka bakar atau ruam. Kedua jenis ini pada dasarnya tidak berbahaya dan hanya memerlukan perawatan jika menyebabkan ketidaknyamanan estetika.

Penyebab dan faktor risiko

Ilustrasi Terkena Sinar Matahari (Freepik)

Milia terbentuk ketika sel kulit mati atau keratin terperangkap di bawah permukaan kulit. Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko munculnya milia meliputi:

  1. Paparan sinar matahari berlebihan: Sinar UV dapat merusak kulit dan menyebabkan milia.
  2. Penggunaan produk kulit yang berat: Produk yang menyumbat pori-pori dapat memicu terbentuknya milia.
  3. Kondisi kulit yang menyebabkan kerusakan: Luka bakar, lecet, atau kondisi kulit tertentu bisa menyebabkan milia sekunder.
  4. Perubahan hormon: Perubahan hormon pada bayi baru lahir dapat menyebabkan munculnya milia primer.

Cara mengatasi milia

Produk eksfoliasi. Foto: Freepik

Milia biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu hingga bulan. Namun, jika milia tidak hilang atau menyebabkan ketidaknyamanan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya:

  1. Eksfoliasi rutin: Menggunakan produk eksfoliasi dapat membantu menghilangkan sel kulit mati dan mencegah terbentuknya milia baru.
  2. Menghindari produk yang menyumbat pori: Pilih produk perawatan kulit yang non-komedogenik untuk mengurangi risiko milia.
  3. Perawatan dermatologis: Jika milia tidak hilang, seorang dermatolog bisa melakukan prosedur seperti ekstraksi menggunakan jarum steril atau laser untuk menghilangkannya.
  4. Perawatan di rumah: Beberapa orang menemukan bahwa menggunakan bahan alami seperti madu atau minyak kelapa dapat membantu meredakan milia, meskipun efektivitasnya bisa bervariasi.

Kesimpulan

Milia adalah kondisi kulit yang umum dan biasanya tidak berbahaya. Mereka dapat muncul pada semua usia dan sering kali hilang dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan medis. Namun, jika milia menyebabkan kekhawatiran estetika atau tidak hilang dengan sendirinya, berbagai metode perawatan tersedia untuk mengatasinya. Selalu konsultasikan dengan dermatolog sebelum mencoba perawatan baru untuk memastikan metode tersebut aman dan sesuai untuk jenis kulit Anda.