Medan, sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia, memiliki sejarah panjang dalam perkembangan sepak bola. Sejak era kolonial Belanda, sepak bola sudah menjadi bagian dari budaya olahraga di kota ini. Klub-klub sepak bola lokal mulai bermunculan dan pertandingan sering diadakan sebagai hiburan bagi masyarakat. Namun, perkembangan yang signifikan baru terlihat pada pertengahan abad ke-20 ketika sepak bola mulai mendapatkan perhatian yang lebih serius di Medan.

Setelah Indonesia merdeka, sepak bola di Medan mulai menunjukkan perkembangan yang lebih terstruktur. Beberapa klub lokal yang cukup terkenal, seperti PSMS (Persatuan Sepak Bola Medan Sekitarnya), mulai dibentuk dan menjadi pusat kegiatan sepak bola di kota ini. PSMS Medan, yang didirikan pada tahun 1950, menjadi salah satu klub sepak bola paling berpengaruh di Indonesia. Klub ini memiliki sejarah panjang dalam kompetisi nasional, terutama di Liga Indonesia.
PSMS Medan cepat menjadi kekuatan dominan dalam sepak bola Indonesia, terutama pada era 1950-an hingga 1970-an. Klub ini dikenal dengan julukan “Ayam Kinantan” dan memiliki basis pendukung yang fanatik. PSMS Medan berhasil meraih berbagai gelar juara di tingkat nasional, termasuk beberapa kali menjadi juara Perserikatan, kompetisi sepak bola utama di Indonesia sebelum era Liga Indonesia. Keberhasilan PSMS Medan tidak hanya meningkatkan profil sepak bola di Medan tetapi juga menginspirasi banyak anak muda untuk menekuni olahraga ini.
Selain PSMS Medan, banyak klub-klub lokal lainnya yang turut berkontribusi dalam perkembangan sepak bola di Medan. Sekolah-sekolah dan akademi sepak bola mulai bermunculan, menyediakan tempat bagi talenta-talenta muda untuk mengasah keterampilan mereka. Program-program pelatihan yang baik dan kompetisi antar sekolah membantu menemukan dan mengembangkan bakat-bakat baru. Banyak pemain berbakat dari Medan yang kemudian menjadi pemain profesional dan bahkan membela tim nasional Indonesia.
Salah satu periode keemasan PSMS Medan terjadi pada era 1950-an hingga 1970-an, ketika klub ini menjadi salah satu kekuatan dominan dalam kompetisi sepak bola nasional. PSMS Medan terkenal dalam kompetisi Perserikatan, sebuah turnamen sepak bola yang mempertemukan klub-klub dari berbagai kota di Indonesia. Selama periode ini, PSMS Medan berhasil meraih beberapa gelar juara Perserikatan, termasuk pada tahun 1967, 1971, 1973, dan 1975. Prestasi ini menegaskan dominasi PSMS Medan dalam kancah sepak bola nasional pada masa itu.
Selain sukses di Perserikatan, PSMS Medan juga memiliki prestasi gemilang dalam berbagai turnamen dan kompetisi lainnya. Pada tahun 1985, PSMS Medan berhasil mencapai final Piala Perserikatan, meskipun akhirnya harus puas menjadi runner-up. Namun, perjalanan mereka menuju final menunjukkan kualitas dan konsistensi permainan yang tinggi. Keberhasilan ini memperkokoh reputasi PSMS Medan sebagai salah satu klub elit di Indonesia.
Pada tahun 1994, PSMS Medan juga mencatat sejarah penting dengan menjuarai Piala Liga Dunhill, sebuah turnamen sepak bola yang diikuti oleh klub-klub papan atas dari seluruh Indonesia. Kemenangan ini menjadi bukti bahwa PSMS Medan tetap mampu bersaing dan berprestasi di level tertinggi, meskipun kompetisi sepak bola Indonesia semakin ketat dan kompetitif.
Memasuki era Liga Indonesia yang dimulai pada pertengahan 1990-an, PSMS Medan terus berusaha untuk mempertahankan statusnya sebagai salah satu klub terbaik di Indonesia. Meskipun menghadapi persaingan yang semakin ketat, PSMS Medan beberapa kali berhasil tampil impresif. Pada musim 2007, PSMS Medan mencapai babak semifinal Liga Indonesia, menunjukkan bahwa mereka tetap menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan dalam kompetisi domestik.
Selain itu, PSMS Medan juga memiliki prestasi di tingkat regional. Klub ini beberapa kali berpartisipasi dalam turnamen ASEAN Club Championship, mewakili Indonesia dalam kompetisi tingkat Asia Tenggara. Meskipun belum meraih gelar juara, partisipasi mereka di ajang internasional ini menunjukkan komitmen dan kemampuan PSMS Medan untuk bersaing di level yang lebih tinggi.
Di level individu, banyak pemain PSMS Medan yang juga mencatat prestasi gemilang. Beberapa pemain PSMS Medan berhasil menembus tim nasional Indonesia dan berkontribusi dalam berbagai turnamen internasional. Nama-nama seperti Rully Nere, Nobon Kayamudin, dan Ponirin Meka adalah contoh pemain PSMS Medan yang telah memberikan kontribusi besar bagi sepak bola Indonesia