Instrumen Musik
Instrumen Musik, Foto: Liputan6.com
in

Instrumen Musik yang Terlupakan, Kembali ke Suara-Suara yang Hilang

Pernah nggak sih kamu kepikiran, gimana ya suara musik zaman dulu sebelum gitar listrik, piano modern, atau bahkan drum set seperti sekarang? 

Dunia musik ternyata menyimpan banyak harta karun yang udah lama terlupakan—yup, instrumen-instrumen klasik yang dulunya punya peran penting tapi sekarang udah jarang banget kita dengar.

Banyak dari alat musik ini berasal dari berbagai penjuru dunia dan masing-masing punya ciri khas suara yang unik banget. Ada yang terbuat dari bambu, kulit, sampai batu. 

Serius deh, mereka bukan cuma keren dari segi tampilan, tapi juga punya nilai sejarah dan budaya yang kuat. 

Yuk, kita intip bareng beberapa contoh instrumen musik yang pernah berjaya tapi kini tenggelam oleh zaman!

  1. Angklung Reong: Nada Bertingkat dari Tradisi

Kamu pasti udah familiar sama angklung, kan? Tapi pernah dengar “angklung reong”? Ini adalah variasi langka dari angklung yang punya rentang nada lebih kompleks dan digunakan dalam upacara tertentu di wilayah tertentu di Indonesia. 

Suaranya unik banget dan bisa membentuk melodi yang indah kalau dimainkan berbarengan.

Sayangnya, nggak banyak generasi muda yang tahu cara memainkannya. Padahal alat ini bisa banget jadi alternatif keren buat musik modern yang mau sentuhan tradisional.

  1. Crwth: Gitar Busur dari Wales

Crwth (dibaca “krooth”) adalah alat musik dawai dari Wales yang bentuknya agak mirip biola, tapi dengan cara main yang sedikit berbeda karena dimainkan dengan cara digesek. 

Instrumen ini udah ada sejak abad pertengahan, tapi perlahan-lahan mulai dilupakan karena digantikan oleh alat musik gesek lain seperti violin dan viola.

Padahal, suaranya tuh khas banget—ada sentuhan kuno yang bisa bikin suasana jadi magis. Kalau kamu suka musik yang beda dan eksotis, crwth bisa banget dijadiin inspirasi.

  1. Lithophone: Musik dari Batu

Pernah bayangin batu bisa jadi alat musik? Lithophone adalah instrumen yang terbuat dari batu-batu pipih yang disusun seperti xylophone. Ketika dipukul, batu-batu ini bisa menghasilkan nada yang jernih dan resonan. 

Alat musik ini banyak ditemukan di Asia Tenggara dan Afrika, biasanya digunakan dalam upacara keagamaan atau ritual adat.

Meskipun kelihatannya sederhana, suara yang dihasilkan bisa sangat memukau. Beberapa musisi kontemporer bahkan mulai menghidupkan lagi instrumen ini dalam komposisi modern mereka.

  1. Seruling Pan: Nafas Alam dari Pegunungan

Seruling Pan atau pan flute adalah alat musik tiup yang terdiri dari beberapa pipa dengan panjang berbeda, biasanya dibuat dari bambu atau kayu. 

Alat ini punya akar yang kuat di wilayah Andes (Amerika Selatan) dan juga digunakan di beberapa daerah Eropa Timur.

Bunyi yang dihasilkannya lembut dan mengalun, cocok banget buat suasana santai atau meditatif. 

Tapi sekarang, pan flute mulai jarang terdengar di lagu-lagu masa kini. Sayang banget ya, padahal instrumen ini bisa memberikan nuansa alam yang mendalam dalam musik.

Melestarikan, Bukan Sekadar Nostalgia

Instrumen musik yang terlupakan bukan sekadar benda tua yang berdebu. Mereka adalah bagian dari warisan budaya, cerita manusia, dan ekspresi rasa yang tertuang lewat nada. 

Dengan perkembangan teknologi musik sekarang, nggak ada salahnya buat menggabungkan instrumen-instrumen ini ke dalam karya modern. Justru, gabungan antara tradisi dan inovasi bisa bikin musik jadi lebih kaya dan beragam.

Kalau kamu seorang musisi, pencinta musik, atau sekadar penikmat suara yang unik, nggak ada salahnya untuk menggali lagi alat-alat musik kuno ini. 

 

Siapa tahu, kamu bisa jadi bagian dari generasi yang menghidupkan kembali suara-suara yang hampir hilang.

Dunia musik nggak pernah berhenti berkembang. Tapi sesekali, penting juga buat kita menengok ke belakang dan mendengarkan kembali suara-suara lama yang pernah mengisi dunia ini. 

Instrumen musik yang terlupakan mungkin bukan yang paling populer sekarang, tapi mereka punya cerita dan keindahan tersendiri yang layak buat kamu dengar dan hargai.