Jika Anda sering mengalami kesulitan untuk tidur di malam hari, ada baiknya Anda bangun dan melakukan aktivitas lain di ruangan yang lain.
Logika bangun dan pergi ke ruangan lain ini sebenarnya mengajarkan otak soal kontrol stimulus. Di mana seseorang akan belajar berperilaku dalam cara tertentu di hadapan stimulus tertentu.
Maksudnya, otak perlu mengetahui bahwa kamar tidur adalah lingkungan yang digunakan untuk tidur. Sehingga, Anda hanya perlu kembali ke ruang tidur ketika Anda memang siap untuk tidur. Itulah gunanya Anda bangun dan melakukan aktivitas di ruangan lain yang bukan kamar tidur.
Hal ini juga pernah disinggung dalam penelitian Dr. Jacobs dalam program ‘Terapi Perilaku Kognitif untuk Insomnia‘ di Harvard Medical School. Penelitian ini melibatkan lebih dari sepuluh ribu partisipan dengan tingkat kesuksesan mencapai 90%. Hasilnya, sebanyak 85%-90% partisipan berhasil mengurangi hingga terlepas dari obat tidur.
Selain melatih perilaku di atas. Anda bisa juga mencoba teknik relaksasi. Teknik relaksasi dilakukan dengan bernafas melalui hidung selama empat hitungan dan kemudian menghembuskan nafas dari mulut Anda selama empat hitungan pula.
Terakhir, Anda juga bisa melakukan sesuatu yang disebut sebagai ‘mental imagery’. Untuk melakukannya, Anda perlu membayangkan adegan-adegan santai secara detail. Hal ini bisa membantu mengisi ruang kognitif yang biasanya diisi dengan pikiran-pikiran yang stres yang dapat mengganggu tidur.
Teknik ini juga pernah dibuktikan oleh psikolog terkemuka bernama Allison Harvey dari University of California, Berkeley. Dalam studi yang ia lakukan, teknik mental imagery mampu membuat para responden tertidur lebih cepat.