Tahun 2022 disinyalir menjadi tahun pemulihan pasca pandemi Covid-19 menghantam perekonomian Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 terkontraksi menjadi -2,07%. Kemudian di tahun 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai membaik, dengan mencatatkan pertumbuhan 3,69%.
Memasuki tahun 2022, banyak analis yang memprediksi bahwa kisaran pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5%. Hal itu yang membuat sejumlah perusahaan terutama perusahaan besar melakukan ekspansi dan investasi untuk memulihkan cash flow.
Pemulihan ekonomi Indonesia di tahun 2022 ditandai dengan adanya pelonggaran kebijakan PPKM. Perusahaan pun kembali menerapkan sistem WFO. Yang menarik, walaupun tahun 2022 dianggap sebagai tahun pemulihan. Banyak perusahaan besar yang melakukan ekspansi dan transaksi besar-besaran.
Salah satunya adalah yang dilakukan perusahaan telekomunikasi, yaitu PT. XL Axiata Tbk. Diketahui pada bulan Januari dan Juni 2022, XL Axiata mengakuisisi dua perusahaan yang nilainya cukup fantastis. Pada bulan Januari 2022, XL mengakuisisi 66% saham PT. Link Net Tbk. dengan nilai transaksi mencapai Rp 8,72 triliun. Link Net sendiri merupakan perusahaan penyedia layanan internet dan televisi berbayar.
Kemudian bulan Juni 2022, perusahaan berkode saham EXCL tersebut membeli 51% saham Hipernet Indodata senilai Rp 321,3 miliar. Hipernet merupakan perusahaan pengelolaan layanan internet, seperti cloud, software, hardware, SDM, dan layanan aplikasi bisnis.
Kedua transaksi tersebut dilakukan EXCL sejalan dengan visi perusahaan dalam menyediakan layanan digital secara inklusif dan menjangkau lebih banyak lagi pelanggan korporasi.