in

Sejarah Singkat dan Asal Usul Semangka

Semangka. Foto: Pixabay

Sekitar 5.000 tahun yang lalu, semangka pertama kali muncul di Negara Afrika Selatan. Sampai sekarang, semangka masih banyak tumbuh liar di negara itu, mulai dari yang manis, terlalu hambar, dan pahit.

Pada tahun 2000 SM semangka dibudidayakan dan menjadi makanan sehari-hari di Mesir kuno. Salah satu bukti paling awal adalah hieroglif pada bangunan yang bercerita tentang pemanenan semangka.

Jus semangka. Foto: Pexel.

Popularitasnya di daerah gurun yang panas dapat dikaitkan dengan tingginya jumlah air yang dikandung semangka. Bahkan Injil menyebut semangka sebagai makanan bangsa Israel kuno yang menjadi budak di Mesir saat itu.

Dari Afrika, semangka menyeberang ke Eropa pada abad ke 10, di mana ia tumbuh dengan sukses di bagian Mediterania yang lebih hangat. Pada abad ke 7, ia mencapai India dan dari sana Cina melihat semangka pertamanya pada abad ke 10. Saat ini Cina adalah produsen semangka terbesar di dunia.

Di Jepang orang menanam semangka berbentuk kubus. Mereka ditanam dengan menempatkannya ke dalam cetakan kubus yang terbuat dari kaca tahan lama, dan tumbuh dalam bentuk kubus sehingga dapat masuk ke dalam lemari es kecil

Karena semangka adalah 91% air dan 6% gula, semangka dimakan sebagai makanan penutup, tetapi bukan sekadar manis semata. Semangka memiliki jumlah vitamin C yang tinggi dan rendah lemak dan sodium yang menjadikannya makanan sehat.

Buah ini juga bisa diubah menjadi jus. Kulit buah semangka juga bisa dimakan, namun jarang dimakan mentah karena rasanya yang kurang enak. Ini bisa digoreng, direbus dan diasamkan dan terkadang digunakan sebagai sayuran. Bahkan bijinya bisa dimakan saat dikeringkan dan dipanggang, atau digiling menjadi tepung.