in

Saat Basi, Mengapa Keripik Melunak dan Roti Jadi Keras?

Ilustrasi roti (Unsplash)
Ilustrasi roti (Unsplash)

Roti dan keripik memiliki bentuk yang berbeda saat sudah basi. Saat basi, roti cenderung akan berubah menjadi lebih keras. Sedangkan keripik akan melunak atau melempem.

Di balik perubahan bentuk ini, ternyata ada penjelasan ilmiah yang melibatkan berbagai reaksi molekul. Sebelumnya perlu diketahui bahwa roti terdiri dari molekul pati dan molekul protein tepung terigu atau gluten. Di tengah jaringan yang padat oleh molekul ini, ada titik-titik karbon dioksida yang terjebak di dalamnya yang dihasilkan dari proses fermentasi.

Lalu, molekul pati yang ada di dalam roti akan mengambil molekul air dari roti dan udara di sekitarnya, roti pun mulai mengkristal sehingga roti akan tampak kering dan keras. Apalagi jika roti disimpan di lemari es, kondisinya akan makin cepat keras. Sebab, ada banyak kelembapan di sekitar molekul pati maka lebih banyak molekul air yang diambil dan mengkristal.

Sementara, keripik ketika sudah basi akan cenderung melunak. Meski keripik juga mengandung molekul pati tetapi cara benda ini berinteraksi dengan kelembapan sangatlah berbeda.

Saat digoreng, molekul air di dalam keripik akan menguap karena panas. Artinya tidak ada kandungan air dalam keripik. Tetapi, saat kemasannya dibuka, keripik akan berinteraksi dengan udara yang mengandung uap air. Dikutip dari laman Science ABC, molekul air akan mengikat molekul pati di dalam keripik membuatnya kurang renyah dan menjadi basi.