in

Fakta-fakta Menarik tentang Kelinci Himalaya

Kelinci Himalayan. Foto: Flickr

Kelinci himalaya banyak ditemukan di seluruh penjuru dunia karena persebarannya yang cukup luas. Kelinci ini diyakini berasal dari Pegunungan Himalaya dan sudah banyak mengalami perkawinan silang.

Perkawinan silang tersebut menghasilkan beberapa jenis kelinci yang baik dijadikan hewan peliharaan. Kelinci ini memiliki warna yang dominan putih sehingga tampak bersih untuk dijadikan hewan peliharaan di rumah.

Selain itu, ada beberapa corak warna lain di bagian-bagian tertentu di tubuh kelinci ini. Misalnya di sekitar telinga, hidung, serta keempat kakinya biasanya berwarna lain selain putih, seperti hitam, biru, dan sebagainya.

Kelinci ini memiliki bobot 2,5 hingga 4 kilogram. Untuk mengenal lebih lanjut, berikut fakta-fakta menarik tentang kelinci himalaya yang dirangkum dari berbagai sumber.

Ras kelinci tertua di dunia

Kelinci himalaya diakui secara internasional sebagai ras kelinci tertua di dunia. Kelinci yang disebut juga dengan nama The Black Nose ini masih sering ditemukan hingga zaman modern.

Varietas aslinya berbulu hitam

Meskipun identik dengan warna putih, varietas asli kelinci ini ternyata berbulu hitam. Akan tetapi, karena banyaknya kawin silang hingga kelinci ini memiliki ragam warna bulu dan warna putih paling dominan.

Ada jenis yang mungil

Kelinci jenis ini umumnya berukuran sedang. Akan tetapi, ada jenis kelinci himalaya yang berukuran mungil, yakni berbobot sekitar 1 kilogram sehingga disebut kelinci himalaya mini.

Warnanya bisa mengikuti suhu

Warna kelinci ini bisa tampak agak gelap saat musim dingin atau hujan. Sementara itu, warnanya dapat lebih terang saat suhu sedang panas.

Kurang produktif berkembang biak

Jika kelinci umumnya dapat melahirkan 8 ekor sekali hamil, kelinci himalaya lebih sedikit karena kurang produktif dalam berkembang biak. Kelinci ini hanya mampu melahirkan 3 hingga 6 ekor per satu kehamilan.