in

Mengupas Rahasia Proses Terbentuknya Cincin Saturnus

Ilustrasi. Foto: Freepik

Planet Saturnus, dengan keunikan cincinnya yang mengelilinginya, selalu menjadi objek menarik bagi para ahli. Baru-baru ini, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) bekerja sama dengan Universitas Durham dan Glasgow melakukan serangkaian simulasi untuk lebih memahami pembentukan cincin Saturnus yang selama ini menjadi misteri.

Hasil studi yang dipublikasikan di The Astrophysical Journal pada Selasa (3/10/2023), mengungkap bahwa kemungkinan tabrakan dua bulan raksasa seukuran Rhea dan Dione, menjadi kunci terbentuknya cincin indah dan ikonik tersebut. Para peneliti juga menyatakan bahwa puing-puing yang tidak terjepit di dalam cincin mungkin menjadi asal muasal beberapa bulan di Saturnus.

Penelitian ini dimulai dengan memanfaatkan data dan pengukuran yang dikumpulkan oleh pesawat luar angkasa Cassini milik NASA. Cassini, yang mempelajari Saturnus dan sistemnya selama 13 tahun sejak memasuki orbit pada tahun 2004, memberikan data akurat yang menunjukkan bahwa cincin tersebut terbentuk pada awal Tata Surya. Es yang hampir murni di dalam cincin hanya mengumpulkan sedikit polusi debu sejak terbentuk, mengkonfirmasi usia muda cincin tersebut.

Untuk mendalami penemuan ini, para peneliti menggunakan mesin COSMA dari Universitas Durham untuk memodelkan tabrakan dan simulasi yang berbeda. Hasilnya memberikan wawasan lebih lanjut tentang asal usul cincin Saturnus dan cara tabrakan tersebut membentuk cincin planet tersebut.

Penemuan ini dianggap sebagai langkah luar biasa dan mengesankan, yang pasti akan mendorong minat lebih lanjut dari kalangan astronom untuk menyelidiki lebih lanjut tentang asal-usul Planet Saturnus dan proses terbentuknya cincin yang memukau ini.