in

Mengapa Kecoak Mati Jika Terbalik?

Ilustrasi Kecoak Terbalik. Foto: Freepik

Kecoak, makhluk yang bisa membuatmu geli dengan seribu jurus kecepatan dan keberlimpahan jumlahnya. Namun, siapa sangka, hewan ini juga punya kelemahan yang tak terduga, bisa mati jika terbalik. Mengapa demikian? Mari kita telusuri penjelasannya.

Penjelasan ilmiah mengapa kecoak mati saat terbalik

Kecoak memiliki ketertarikan pada ruangan yang lembap dan hangat, seperti yang sering kita temukan di dalam rumah. Meski memiliki kemampuan hidup berhari-hari tanpa kepala, kecoak tetap rentan terhadap keadaan tertentu. Ubin yang licin atau lantai kayu tanpa serat di rumah sangat berbeda dengan lingkungan alam liar yang penuh dengan batu, rumput, atau pohon bertekstur.

Kondisi tersebut membuat kecoak berpotensi terpeleset dan jatuh terbalik. Di alam liar, mereka dapat menggunakan batu, rumput, atau batang pohon sebagai tumpuan untuk kembali ke posisi semula. Namun, tekstur lantai rumah yang halus membuat kecoak kesulitan membalikkan dirinya, menyebabkan kekurangan makanan atau air, dan akhirnya kematian.

Uniknya, kecoak memiliki sejumlah kelebihan yang membuatnya sulit mati, seperti kemampuan menahan napas di air hingga 40 menit dan bertahan hidup 7 hari tanpa kepala. Ironisnya, kematian mereka terkadang disebabkan oleh hal sepele seperti terbalik.

Peran insektisida dalam kematian kecoak terbalik

Selain kondisi lingkungan, insektisida juga memainkan peran penting dalam kematian kecoak yang terbalik. Semprotan insektisida di sekitar rumah dapat menghilangkan vektor penyakit pada kaki kecoak dan mengacaukan sistem saraf mereka. Hal ini membuat kecoak terhuyung-huyung, mabuk, dan rentan jatuh terbalik.

Dengan pusat gravitasi tinggi di punggung dan geometri tubuh yang tidak mendukung, kecoak sulit untuk bangkit kembali. Kerangka tubuh yang bulat membuat mereka kesulitan memperbaiki posisi. Meskipun kecoak sehat bisa menggerakkan kaki dan sayap untuk membalikkan diri, kondisi tersebut menjadi tidak mungkin bagi kecoak yang terpapar insektisida.

Tidak semua kecoak mati terbalik

Menariknya, tidak semua kecoak mati dalam kondisi terbalik. Bangkai kecoak jarang ditemukan dalam posisi terlentang di alam liar. Ini disebabkan oleh kenyataan bahwa kecoak merupakan sumber protein bergizi bagi sejumlah hewan lain, seperti laba-laba atau burung. Sebagian besar kecoak yang mati sudah menjadi makanan bagi predator lain, menjadikan mereka sulit ditemukan di alam liar.

Jadi, ternyata alasan di balik kematian kecoak jika terbalik cukup sederhana. Selanjutnya, kita tak perlu lagi penasaran dengan misteri ini.