in

Ketahui Dampak Makan Frozen Food Setiap Hari

Ilustrasi Frozen Food (fujilogi.net)

Frozen food bisa menjadi solusi praktis ketika tidak ada waktu untuk memasak atau sedang tidak ingin memasak. Beragam makanan olahan, termasuk daging, sayuran, dan produk olahan lainnya, dapat ditemukan dalam bentuk beku.

Namun, mengonsumsi frozen food setiap hari tidak dianjurkan karena sebagian besar jenis frozen food yang dijual di supermarket termasuk dalam kategori makanan olahan yang disajikan dalam bentuk beku. Jadi, dapat disimpulkan bahwa frozen food bukanlah makanan segar yang kemudian dibekukan. Berikut adalah dampak buruk dari mengonsumsi frozen food setiap hari.

Meningkatkan tekanan darah

Ilustrasi Periksa Tekanan Darah (Freepik)

Makanan beku olahan memiliki kandungan sodium yang tinggi dari garam dan bahan tambahan penyedap yang digunakan. Kandungan sodium yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan berpotensi menyebabkan stroke. Sebagai contoh, lasagna yang telah dibekukan dapat mengandung hingga 900 miligram natrium. Kelebihan asupan natrium, melebihi batas harian maksimal sebesar 2.300 miligram, merupakan faktor utama penyebab hipertensi.

Menyumbat arteri

Makanan olahan beku biasanya mengandung minyak terhidrogenasi. Menurut American Heart Association, zat ini adalah salah satu penyebab tersumbatnya arteri. Proses hidrogenasi digunakan untuk menjaga minyak tetap stabil dan mencegah oksidasi yang dapat membuatnya basi. Proses ini melibatkan penggunaan gas hidrogen untuk mengubah minyak nabati menjadi bentuk padat. Hidrogenasi ini menghasilkan lemak trans yang dapat meningkatkan kolesterol dan merusak arteri.

Mengakibatkan penyakit jantung

Dampak negatif dari konsumsi berlebihan makanan beku adalah peningkatan risiko gangguan kesehatan jantung. Hal ini disebabkan oleh peningkatan asupan lemak trans dan lemak jenuh dalam tubuh. Akumulasi kedua jenis lemak ini dapat meningkatkan risiko gangguan kardiovaskular dalam jangka panjang, seperti penyakit jantung, gagal jantung, dan stroke.

Menyebabkan kelebihan berat badan

Ilustrasi (Freepik)

Selain mengandung tinggi lemak dan natrium, makanan olahan yang dibekukan juga kaya akan kalori. Makanan olahan beku cenderung tidak memberikan rasa kenyang seperti makanan segar. Dampaknya, seseorang cenderung merasa lapar lebih sering dan mungkin cenderung mengonsumsi makanan secara berlebihan yang pada akhirnya dapat mengakibatkan obesitas.

Memakai banyak zat aditif

Makanan yang telah diolah biasanya mengandung banyak bahan tambahan, seperti pengawet, penguat rasa, dan pemanis buatan. Konsumsi berlebihan zat tambahan tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit degeneratif di masa mendatang.

Kekurangan asupan nutrisi

Konsumsi makanan olahan beku memiliki kandungan nutrisi yang tidak seimbang, termasuk vitamin, serat, dan kalori. Kekurangan kalori dapat menjadi ancaman bagi kesehatan tubuh dalam jangka panjang. Selain itu, kekurangan vitamin dan mineral dapat menyebabkan penurunan fungsi pencernaan, gangguan metabolisme tubuh, penurunan imunitas, gangguan pada organ-organ tubuh penting, dan berbagai masalah kesehatan lainnya.

Meningkatkan risiko diabetes

Beberapa makanan beku diawetkan menggunakan pati. Selain membantu dalam pengawetan, pati juga berkontribusi dalam memberikan rasa dan tekstur tambahan pada makanan ini. Meskipun begitu, sebelum tubuh dapat mencerna pati ini, pati akan diubah menjadi gula terlebih dahulu. Konsumsi frozen foods yang mengandung pati secara berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit diabetes. Hal ini karena kadar gula darah dalam tubuh dapat meningkat akibatnya.

Meningkatkan risiko kanker

Ilustrasi Frozen Food (Pixabay)

Mengonsumsi terlalu banyak frozen food juga bisa meningkatkan risiko kanker. Ini karena adanya penggunaan pengawet dalam makanan tersebut. Agar frozen food tetap awet dan aman dikonsumsi, produsen sering kali menambahkan berbagai bahan pengawet. Namun, bahan pengawet ini tidak memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.

Mengonsumsi frozen food yang mengandung pengawet secara berlebihan setiap hari dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan. Beberapa pengawet, seperti nitrit, dapat berkontribusi pada masalah kesehatan gastrointestinal.

Lebih buruknya lagi, nitrit yang sering digunakan sebagai pengawet dalam daging dapat menghasilkan senyawa karsinogenik yang dapat menjadi pemicu kanker. Hal ini terutama terjadi saat daging terpapar panas tinggi selama proses memasak.

Itulah beberapa dampak konsumsi makanan olahan beku setiap hari. Jadi, lebih baik mengonsumsi bahan makanan segar yang sehat agar kebutuhan gizi tubuh dapat terpenuhi dengan baik.