Serangga memiliki beragam bentuk dan jenis, mulai dari yang merayap, terbang, hingga berenang. Beberapa spesies serangga memiliki ukuran yang sangat kecil, sehingga sulit untuk diamati dengan mata manusia. Karena ukurannya yang kecil ini, beberapa serangga menjadi sulit untuk diteliti oleh para ilmuwan. Berikut adalah beberapa serangga terkecil yang menakjubkan di dunia.
Laba-Laba Patu Digua
Laba-laba Patu Digua tinggal di sekitar sungai Rio Digua yang berlokasi dekat dengan El Queremal, di wilayah Valle del Cauca di utara Kolombia. Laba-laba ini termasuk dalam kategori laba-laba yang tidak berbahaya.
Mereka sangat sulit untuk dikenali karena ukurannya hanya sepertiga milimeter, yang lebih kecil dari kepala peniti. Beberapa bahkan percaya bahwa ada jenis laba-laba yang lebih kecil dari Patu Digua.
Kupu-Kupu Western Pygymy Blue
Kupu-kupu Western Pygmy Blue dapat ditemukan di Amerika Utara dan Timur Tengah. Berdasarkan bukti fosil prasejarah, spesies kupu-kupu ini telah ada sejak lebih dari 200 juta tahun yang lalu. Hal ini menunjukkan bahwa mereka berhasil bertahan hidup melalui berbagai peristiwa kepunahan massal seperti zaman es.
Spesies ini dapat dikenali dari pola cokelat tembaga dan biru kusam di pangkal kedua sayapnya, dengan lebar sayap mencapai hanya 12 milimeter. Adapun saudara dari spesies ini, Eastern Blue Pygmy, dapat ditemukan di hutan sepanjang pantai Atlantik.
Capung Scarlet Dwarf
Capung dikenal sebagai salah satu serangga terbang terbesar dibandingkan dengan serangga lainnya. Bahkan, nenek moyang capung, Meganeura, mencatatkan diri sebagai salah satu serangga terbesar yang pernah ada, dengan sayap yang dapat mencapai lebih dari 70 sentimeter.
Namun, ada pengecualian untuk spesies capung yang disebut Scarlet Dwarf. Capung Scarlet Dwarf ini merupakan yang terkecil di antara spesies capung lainnya, dengan lebar sayap hanya sekitar 20 milimeter.
Kalajengking Microtityus Minimus
Kalajengking dikenal sebagai salah satu binatang paling ganas dan mematikan. Mereka telah terbukti mampu bertarung dan mengalahkan predator yang jauh lebih besar, seperti laba-laba raksasa.
Kalajengking Microtityus Minimus merupakan varietas kalajengking terkecil yang pernah ditemukan. Penemuan spesies ini dilakukan pada tahun 2014 oleh seorang peneliti di wilayah Kepulauan Antilles di Republik Dominika. Dewasa, kalajengking dari jenis ini hanya memiliki ukuran sekitar 11 milimeter.
Tawon Fairyfly
Tawon fairyfly, atau dikenal sebagai fairyfly wasp, merupakan serangga terkecil di dunia. Serangga ini pertama kali ditemukan pada tahun 1833 oleh seorang ahli entomologi bernama Alexander Henry. Secara rata-rata, panjang tubuh tawon ini hanya sekitar 0,5 hingga 1 milimeter.
Spesies fairyfly dapat ditemukan di berbagai belahan dunia dan dapat berkembang biak di lingkungan yang beragam, mulai dari hutan hujan basah hingga gurun pasir yang kering. Dikarenakan ukurannya yang sangat kecil, tawon ini sangat sulit untuk terdeteksi dengan mata manusia secara langsung.
Lalat Euryplatea Nanaknihali
Dengan ukuran kurang dari setengah milimeter, Euryplatea nanaknihali merupakan spesies lalat terkecil di dunia. Lalat kecil ini meletakkan telurnya di dalam kepala semut, dan setelah telur menetas dan larva berkembang, mereka mulai mengkonsumsi inangnya dari dalam. Akhirnya, larva tersebut memenggal kepala semut tersebut.
Meskipun tindakan ini mengerikan, spesies ini bukanlah satu-satunya yang menggunakan strategi reproduksi semacam itu. Beberapa spesies dalam keluarga lalat Phoridae juga mengendapkan telur di tubuh semut.
Belalang Sembah Bolbe Pygmaea
Serangga terkecil terakhir di dunia adalah Belalang Sembah Bolbe Pygmaea. Serangga ini telah menginspirasi banyak orang, terutama di China di mana ada seni bela diri yang terinspirasi dari gerakan belalang sembah. Ordo Mantodea ini terdiri dari lebih dari 2.400 spesies, dengan ukuran terbesarnya mencapai 3,5 inci saat berdiri tegak. Namun, spesies belalang terkecil, Bolbe pygmaea, memiliki panjang hanya 1 sentimeter dan dapat ditemukan di Australia.