in

4 Cara Mengelola Gaji untuk Kebutuhan Harian dan Zakat Selama Bulan Ramadan

Ilustrasi. Foto: Freepik

Bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah bagi umat Muslim di seluruh dunia, sering kali menjadi momen yang ditunggu-tunggu. Ramadan juga menjadi waktu di mana masyarakat Muslim meningkatkan kualitas spiritual dan kepedulian sosial. Namun, di sisi lain, Ramadan juga sering diiringi oleh lonjakan pengeluaran yang signifikan.

Dalam suasana Ramadan, pengeluaran masyarakat cenderung meningkat. Fenomena ini sering kali dipicu oleh berbagai aktivitas sosial dan keagamaan, seperti buka puasa bersama, persiapan menyambut Lebaran, dan kegiatan amal lainnya. Terlebih lagi, masyarakat sering menerima tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan tempat mereka bekerja, yang dapat membuat mereka merasa lebih leluasa dalam mengatur keuangan.

Namun demikian, menerima THR tidak boleh membuat kita lupa akan tanggung jawab kita terhadap keuangan pribadi. Dikutip Kompas.com, perencana keuangan Andy Nugroho menegaskan bahwa, meskipun ada tambahan dana dari THR, penting bagi kita untuk tetap menjaga kesehatan keuangan dan mengelola gaji dengan bijak, terutama di masa-masa yang penuh berkah ini.

Ilustrasi. Foto: Freepik

Prioritaskan pengeluaran dengan bijak

Langkah pertama yang dapat kita lakukan adalah membuat daftar prioritas pengeluaran. Dengan membuat daftar ini, kita dapat membedakan mana kebutuhan yang bersifat primer, seperti kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari, dengan kebutuhan yang lebih bersifat kenikmatan atau sekunder. Dengan cara ini, kita dapat lebih fokus pada kebutuhan yang mendesak sebelum mempertimbangkan pengeluaran untuk keperluan lainnya.

Menurut Andy, setelah memprioritaskan kebutuhan primer, kita dapat membuat daftar untuk keperluan yang bersifat sekunder, seperti pengeluaran untuk keperluan hiburan atau kesenangan. Dengan cara ini, kita dapat mengalokasikan dana secara lebih bijak sesuai dengan kebutuhan yang lebih mendesak.

Teliti pengeluaran untuk buka puasa bersama

Salah satu penyebab utama lonjakan pengeluaran selama bulan Ramadan adalah kegiatan buka puasa bersama. Buka puasa bersama dengan keluarga atau teman-teman memang menjadi salah satu momen yang dinanti-nantikan oleh banyak orang. Namun, seringkali pengeluaran untuk kegiatan ini bisa menjadi tidak terkendali.

Untuk mengatasi hal ini, Andy menyarankan agar kita memperhatikan dengan cermat pos pengeluaran untuk buka puasa bersama. Salah satu strategi yang bisa kita terapkan adalah dengan mempertimbangkan ulang alokasi dana yang semula akan digunakan untuk buka puasa, dan mengalihkannya ke pos pengeluaran lain yang lebih penting. Dengan cara ini, kita dapat menghindari pemborosan dan lebih mengatur keuangan dengan bijak.

Tetapkan dana untuk investasi

Meskipun pengeluaran meningkat selama bulan Ramadan, hal ini tidak boleh membuat kita melupakan pentingnya untuk tetap mengalokasikan dana untuk investasi atau tabungan. Investasi adalah salah satu langkah penting dalam membangun keuangan yang stabil dan masa depan yang lebih baik.

Andy menyarankan agar kita mengalokasikan sekitar 10 persen dari pendapatan kita untuk tabungan atau investasi. Dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa kita selalu memiliki dana cadangan yang cukup untuk menghadapi kebutuhan mendesak dan juga untuk merencanakan masa depan yang lebih baik.

Siapkan dana untuk zakat

Salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh umat Muslim selama bulan Ramadan adalah membayar zakat fitrah. Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap individu Muslim untuk membantu meringankan beban bagi mereka yang membutuhkan, terutama selama bulan Ramadan.

Menurut Andy, sebagai bagian dari kewajiban agama, kita harus mengalokasikan dana untuk zakat fitrah. Besaran zakat fitrah yang direkomendasikan adalah sekitar 2,5 kilogram beras per jiwa, atau setara dengan sejumlah uang tertentu. Namun, kita juga perlu memperhatikan bahwa selain zakat fitrah, kita juga perlu memiliki pos pengeluaran untuk zakat atau amal lainnya sebesar 5 hingga 10 persen dari pendapatan kita.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kita diharapkan dapat mengelola gaji dengan lebih bijak selama bulan Ramadan. Dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa kita selalu memiliki dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mengalokasikan dana untuk investasi atau tabungan, dan juga memenuhi kewajiban agama kita dengan membayar zakat. Semoga dengan mengelola gaji dengan bijak, kita dapat meraih keberkahan dan keberlimpahan di bulan suci ini. Aamiin.